YA ALLAH PERJUANGANMU MENGIKHLAMI AKU SEJUTA ARTI KEHIDUPAN

بسم الله الرحمن الرحيم
(Catatan dari siswaku yang sedang melawan sakit tumor ganas diperutnya)
Rabu 1 Juni 2011  pukul 08.00 aku mendapat tugas mulai dari Waka kurikulum untuk mengawas ujian semester tahun pelajaran 2010/2011, ya jujur saja, kalo aku mengawas tentu selalu tidak disenangi oleh hampir seluruh siswa, karena dalam hal pengawasan ujian aku tidak mengenal teloransi atau membiarkan mereka sedikitpun untuk bekerja sama, karena itulah style yang tertanam dalam sosok aku.
namun hari itu
tidak seperti biasa...
aku disuruh mendampingi seorang bapak bapak saparuh baya untuk di bawa ke rumah,
dan aku bertanya,
dan setelah dijelaskan bahwa aku mengawas ujian semester mata pelajaran PKN dan Matermatika pada siswa yang sedang sakit parah di rumah.
oh ya ..
aku ingat dalam rapat kemarin ini sempat dibahasa bahwa ada seorang siswa yang sudah hampir 2 bulan tidak masuk sekolah karena menderita sakit parah pada perutnya. Jujur hatiku sangat iba dan miris mendengar itu semua, dalam perjalanan menuju rumah siswa tsb, hatiku terus bertanya, sakit apakah dia, dan bagaimana keadaannya, dan mengapa dia tetap bersikeras untuk ikut ujian itu ?
tidak lebih dari 7 menit aku tiba di rumah siswaku tersebut, tepat di depan PGSD Banjarbaru, disuatu komplek perumahan, tidak jauh dari jalan raya.
saat aku masuk, langsung disambut hangat oleh ibu dan bapaknya, namun aku belum melihat sang siswa tsb, setelah aku coba masuk ke ruang tengah, betapa terkejutnya aku, karena siswa yang selama ini aku kenal dgn pemalu dan sering tertunduk saat perpapasan jalan dgn ku serta tidak nakal ini  kini terkulai lemah dan perutnya membesar, hatiku ingin menangis dan aku langsung menyebut nama Allah SWT, badan aku lemah dan tak hentinya rasa tidak percaya aku pergi, ya dia Diya Ramadhani siswa Jurusan NA kelas X di sekolah aku.
kedua orang tuanya dengan mata berkaca-kaca menerangkan bahwa perutnya sudah sakit sejak dari SMP dan parahnya saat dia duduk di kelas X SMK, pasca operasi di salah satu rumah sakit Swasta di bjb, kondisinya semakin merosot tajam, perutnya semakin membesar, dan kesehatannya tidak stabil.
hampir tidak percaya dengan pemandangan yang aku lihat, dia meminta orang tuanya membatu dia untuk bangun dan menjawab soal ujian semester, dengan nada rendah aku berkata" kalau tidak sanggup tidak perlu untuk dilanjutkan, karena bisa menambah beban mental dan fisikmu saja", namun dia tidak sedikitpun mengendorkan niatnya untuk menjawab semua pertanyaan, meski dalam hitungan menit dia harus berbaring lagi karena badannya tidak kuat untuk duduk berlama-lama. Tak lama pun dia harus muntah-muntah karena rasa tidak enak di perutnya yang membuatnya mual, ibu kakak dan ayahnya selalu disampingnya untuk membantunya dalam menjawab soal-soal.
Ya . . .  pemandangan  yang tidak pernah aku lihat sebelumnya, single fighter bagiku dia, pejuang yang luar biasa, pejuang yang berjuang untuk terus belajar tanpa melihat sgala keterbatasan pada dirinya, sakitnya tidak pernah dia hiraukan, sangat berbeda dengan temannya yang hanya sakit sedikit memilih tidak sekolah, dan suka tidak masuk pada pelajaran tertentu, bahkan membolos dikarenakan tadi malam kecapean main game online atau dll.
Dia seolah-olah  menembus batas dari sgala kemampuan dia, keinginan dia untuk bisa bersekolah lagi, bahkan dia pernah untuk pergi solat subuh serta solat Jumat meski harus di gendong untuk melakukan itu semua, SubhanAllah . . .
Arti kehidupan . .
ya suatu arti kehidupan yang telah aku dapat dari Diya Ramadhani, bahwanya manusia banyak yang telah lupa pada Allah SWT, diberikan kesehatan, kekayaan, jabatan serta segala keduniawian yang sempurna banyak yang melupakan kewajibannya pada Allah SWT. Mereka lupa akan Solat, rukun Islam dan rukun Iman, mereka seolah-olah bekerja untuk duniawi saja, tidak ada dalam benak mereka ada alam akhirat, tidak ada Tuhan, meski mereka tahu suatu saat nanti diminta pertangungjawaban akan semua di dunia fana ini.
badan kita sehat, rohani kita jg sehat, waktunya kita banyak, harta kita jg masih ada, tapi mengapa, kita lupa akan Sang Pencipta, lupa pada Allah SWT, apakah kita semua tidak bercermin pada saudara kita yang berbaring lemah karena sakitnya, saudara kita yang tengah tidak berdaya karena keterbatasannya.

kita enak-enakkan tidur di malam hari, tapi Diya malah berjuang untuk bisa tidur dengan nyenyak meski perutnya yang tidak bisa untuk tidur dengan normal, setiap menit dan detik rasa sakit itu tiba dan puncak dari sakit itu terkadang membuat dia tidak bisa bernafas SubhanAllah . . .

Kita enak-enakkan makan, tapi Diya malah berjuang untuk bisa makan, jangankan makan banyak, makan seditpun dia kesulitan, terkadang muntah, malah sering selama 24 jam tidak tidak makan, hanya makan buat anggur 2 biji saja, ya ampun.. ...

malam harinya sekitar pukul 21.30 aku bawa istri dan anakku untuk menjenguk yang kedua kalinya, karena hatiku selalu kangen akan sosok diya ramadhani, namun malam ini sang ayah tidak ada di rumah karena sedang bekerja di pasar, hanya ada ibu dan neneknya yang baru jg datang dari gambut. aku coba menghibur dia dan membawanya untuk optimis melihat hari besok dan terus berjuang untuk menjawab soal test hari jumat besok. tidak sedikit canda dan gurau aku lemparkan pada dia ibu dan neneknya, aku akrab dengan keluarganya, aku pengin semangat yang ada pada dia ada pada diri aku juga.

besok jumat 3 Juni 2011 aku akan mengawas lagi di rumah dia, berjuang ya sayang, k widi ini meski hanya seorang assisten bukan seorang guru namun tetap selalu memperhatikan kamu selayaknya seorang guru,

doa k widi selalu bersama mu, malam jumat ini k widi telah membacakan doa Selamat dan Yasin buat kamu, buat kesembuhan dan kesuksesan kamu, k widi tak pernah berhenti untuk selalu mendoakan kamu, banyak harapan yang k widi pada kamu.

k widi yakin kamu bisa sembuh dan bisa bersekolah lagi.....amin

0 komentar:

Copyright © 2012 It's My Life can Make People To Happy With Information Technology