Jumat bagi single fighter

(Catatan dari siswaku yang sedang melawan sakit tumor ganas diperutnya)

Hari ini tepat hari jumat 3 juni 2011, meski sempat ada matahari tadi pagi namun tidak bertahan lama, mendung telah tiba menyelimuti kota banjarbaru, hari ini tugas mulia itu datang lagi, y aitu menemani seorang single fighter yang tidak bukan adalah Diya Ramadhani.
Hari ini aku sengaja menyembunyikan wajah sedihku di depan dia dan orang tuanya, saat aku datang aku lihat dia di kamar tengah kesulitan untuk bangun dimana di bantu oleh keluarga dan ibunya untuk bias berdiri namun gagal, jelas, karena meski bobot badannya yang drop tapi perutnya yang membesar membuat berat badannya semakin berat. Dengan cepat  aku bergegas untuk ikut membantu dia bangun dari tempat tidurnya, ternyata dia ingin ke kamar kecil, mau buang air kecil.
Ibunya berkata padaku bahwa tadi subuh dia minta dimandikan karena dia ingin bersih dan segar saat ingin menjawab soal ujian semester, kebetulan hari ini adalah ujian ELKA dan PENJESKES, aku sempatkan melontarkan beberapa pertanyaan pada diya, apakah diya siap menjawab soal hari ini? Dengan tegas dia siap dan semangat itu membara, seakan menembus hawa dingin yang menyelimuti kota banjarbaru hari ini. Aku memberikan pilihan pada orang tua diya agar membujuk diya tidak terlalu memporsir tenanga dan pikiran dalam menjawab soal, karena bagaimanapun dalam  hal tsb, tentu akan mempengaruhi fisiknya.
Namun usaha itu tidak berhasil, karena semangat kuat dari diya untuk belajar sungguh diluar dugaanku, seakan dia membukakan mata bagi dunia bahwa keterbatasan bukan suatu penghalang, sakit yang dirasa bukan suatu rintangan, fisik bukan suatu hambatan, ya ini dia, sosok single fighter yang belum pernah aku temui sebelumnya, semangat dia membuat hatiku semakin mantap untuk kesembuhan penyakitnya dari segi skilogis.
Sengaja aku tidak mengawas tepat di dekatnya, karena aku takutkan jika dia grogi dalam menjawab soal, bagaimanapun jika seorang siswa berdekatan dgn seorang pengawas maka konsentrasi akan terpecah, ya aku memilih duduk di ruang tamu, dengan membaca tabloid otomotif.
One  Spiriti for One successful. Selamat berjuang diya, k widdi akan selalu berdoa buat kesembuhanmu. Dan katakana pada dunia bahwa kamu BISA.

0 komentar:

Copyright © 2012 It's My Life can Make People To Happy With Information Technology